Mati Kemana?

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

jalan yang lurus

Ketika Anda Mati …

Manusia selama hidupnya berusaha semaksimal mungkin untuk senantiasa hidup bahagia dan menghindari segala bentuk kesusahan. Namun apa daya, pada kenyataannya, manusia lebih banyak mengalami penderitaan daripada kebahagiaan, sehingga dunia ini telah menjadi lembah air mata bagi manusia. Manusia bahkan dihantui oleh penderitaan yang lebih hebat lagi yang akan mereka alami setelah kematian, yaitu disiksa di neraka selama-lamanya oleh karena dosa-dosa yang mereka lakukan.

Oleh karena itu, maka jelaslah bahwa manusia amat memerlukan keselamatan sejati untuk dapat terhindar dari malapetaka yang maha dahsyat di neraka. Namun ironinya, banyak orang yang tidak memperdulikan hal tersebut, mereka hanya sibuk dengan urusan duniawinya; bekerja, bisnis, karir, pendidikan, adat-istiadat, keluarga, hobi, bersenang-senang, dsb. Sekalipun ada yang berusaha agar terlepas dari neraka dan bisa masuk surga, namun ternyata mereka salah mendapatkan informasi atau kebenaran perihal keselamatan diri mereka dan ujung-ujungnya mereka tetap akan binasa (Amsal 14:12: Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut).

Bagaimanakah sesungguhnya cara mendapatkan kepastian masuk Surga???

USAHA MANUSIA UNTUK MENDAPATKAN KESELAMATAN

Dosa telah menyebabkan hubungan manusia dengan Allah terputus, karena Allah yang maha kudus tidak bisa bersekutu dengan manusia berdosa. Dan juga manusia berdosa tidak bisa masuk ke surga, karena surga adalah tempat yang kudus, tidak terhampiri oleh dosa. Sebaliknya, manusia berdosa akan dihukum masuk ke neraka; tempat yang apinya tidak akan padam dan ada ulat-ulat bangkai yang tidak akan mati (Mark.9:48). Neraka awalnya disediakan Allah hanya untuk iblis dan malaikat-malaikatnya (Mat.25:41).

Agar manusia dapat kembali bersekutu dengan Allah dan menikmati kebahagiaan bersama dengan Allah di surga, dan bukannya menderita di neraka, maka manusia senantiasa berusaha untuk menyelesaikan dosa mereka dengan berbagai cara, yaitu:

 Beramal : menyumbang pembangunan rumah ibadah, memberi makan orang miskin, mendirikan panti asuhan, dll.
 Berbuat Baik : menghormati orang tua, tidak mencuri, tidak membunuh, tidak korupsi, bayar pajak, dll.
 Ritual Agama : berpuasa, bertapa, sunat, melaksanakan taurat, melayani Tuhan, memberi persepuluhan, mendoakan orang mati, melakukan sakramen (upacara kudus): perjamuan kudus, baptisan kudus, dll.

Namun ternyata hal-hal tersebut sia-sia. Mengapa? Sesungguhnya, di dunia ini tidak ada seorangpun yang benar, semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rom.3:10,23). Walaupun manusia berusaha sekuat tenaga untuk berbuat benar, namun tetap akan ditemukan dosa pada manusia. Sehingga, kesalehan manusia pada akhirnya seperti kain kotor dihadapan Allah (Yes.64:6) yang berarti manusia tidak dapat bertemu dengan Allah yang kudus dan sempurna di surga (Mat.5:48; 1 Ptr.1:15-16). Dosa bahkan menyebabkan manusia harus dihukum ke neraka, “Sebab upah dosa ialah maut…” (Rom.6:23).

Jadi jelaslah, usaha manusia untuk menyelesaikan dosa adalah kesia-siaan. Dosa manusia harus diselesaikan dengan DIJATUHI HUKUMAN dan bukan dengan usaha manusia.

Ini adalah konsekuensi logis dari kemahakudusan Allah yang tidak mentolerir dosa sekecil apapun
(zero tolerance) dan konsekuensi logis dari kemahaadilan Allah yang tidak mengabaikan dosa sekecil apapun melainkan menjatuhi hukuman atas dosa dengan capital punishment (hukuman mati), yaitu kematian kekal di neraka. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka manusia berada dalam kondisi yang sangat membahayakan. Manusia tidak ada harapan (hopeless) untuk lolos
dari hukuman neraka.

USAHA ALLAH AGAR MANUSIA DISELAMATKAN

Allah sangat mengasihi manusia. Ia menghendaki agar manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan-Nya dapat kembali mengalami persekutuan yang indah dengan-Nya. Allah tidak menghendaki manusia dijatuhi hukuman di neraka dan akhirnya binasa (2 Ptr.3:9). Oleh sebab itu, maka sedari awal Allah sudah merancangkan Jalan Keselamatan untuk manusia berdosa.

Di taman Eden, Allah memberitahukan kepada Adam dan Hawa cara untuk diselamatkan melalui penyembelihan domba korban (Kej.3:21) yang menyimbolkan Juruselamat yang akan dihukum karena dosa manusia (Yoh.1:29; Ibr.10:1-12).

Manusia yang hidup sebelum penyaliban Yesus (zaman Perjanjian Lama) dapat diselamatkan atau dapat diselesaikan dosanya dengan cara: Bertobat dan beriman kepada Juruselamat yang akan datang yang menanggung dosa manusia. Dan bukti dari iman mereka adalah dengan melakukan ibadah simbolik; yaitu menyembelih domba korban yang menyimbolkan akan kematian Sang Juruselamat (Yesus). Habel, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Daud, Samuel, dll., melakukan ibadah simbolik tersebut. Manusia yang hidup setelah penyaliban Yesus (zaman Perjanjian Baru) dapat diselamatkan atau dapat diselesaikan dosanya dengan cara: Bertobat dan beriman kepada Juruselamat yang sudah datang yang menanggung dosa manusia. Dan bukti dari iman mereka adalah dengan melakukan upacara simbolik; yaitu baptisan dan perjamuan Tuhan yang menyimbolkan akan kematian Yesus (Rom.6:4-5; 1 Kor.11:24-25).

Jalan keselamatan hanyalah melalui Yesus Kristus, tidak ada yang lain. Yesus berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yoh.14:6), dan di kayu salib Ia berkata, “Sudah selesai.” (Yoh.19:30). Hanya Yesuslah, yang adalah Allah itu sendiri, yang sempurna, yang dapat menyelesaikan segala dosa manusia. Dosa manusia yang tidak mungkin diselesaikan dengan amal, perbuatan baik, ritual agama, dsb., pada akhirnya dapat diselesaikan jika manusia bertobat dan beriman kepada Yesus Kristus yang telah mati menanggung dosa manusia.

Inilah KASIH KARUNIA.

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. (Ef.2:8-9)

Yang artinya, bahwa keselamatan yang amat mahal dan tak dapat dibayar oleh apapun pada akhirnya bisa didapatkan manusia bukan karena usaha manusia tetapi semata-mata oleh karena kemurahan hati Allah.

IMAN SATU-SATUNYA SYARAT KESELAMATAN

K ematian Yesus Kristus di kayu salib merupakan wujud kasih Allah yang teramat besar bagi manusia berdosa. Kasih-Nya membuat Ia bersedia memikul dosa-dosa manusia dan menerima hukuman atas dosa-dosa tersebut sehingga manusia berdosa dapat berdamai kembali dengan Allah dan dapat masuk surga. Manusia hanya diminta merespon karya Allah tersebut dengan bertobat dan beriman kepada Yesus — Iman sejati yang menyelamatkan, sudah mencakup pertobatan di dalamnya, demikian pula sebaliknya (Kis.3:19; 20:21; Yoh.3:16). Bertobat dan beriman bukanlah perbuatan tetapi sikap hati.

Ketika seseorang telah bertobat dan percaya bahwa Yesus telah menanggung segala dosanya, maka ketika ia mati; kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun matinya, kematian menjadi keuntungan baginya, karena ia pasti masuk surga. Setelah Anda mendengar pemberitaan ini dan akhirnya mengetahui bahwa Anda belum diselamatkan, dan Anda juga menyadari bahwa neraka menanti Anda, berilah diri Anda diselamatkan sekarang juga .… Ya sekarang juga! Karena kita tidak tahu kapan kita mati; bisa beberapa jam lagi, bisa hari ini, bisa minggu ini, bisa bulan ini, tidak ada yang tahu. Tetapi sebelum terlambat, terimalah keselamatan yang dianugerahkan Tuhan, dengan cara: “Bertobat (menyesali dosa-dosa dan mau berubah) dan percaya bahwa Yesus telah menanggung segala dosa Anda di kayu salib. Dan Anda menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda.”

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

Roma 10:9-10

Bagi Anda yang ternyata telah menambahi syarat keselamatan bukan hanya dengan iman kepada Yesus saja, tetapi juga dengan amal, perbuatan baik, mengejar kekudusan dan kesempurnaan diri, rituil gerejawi (baptisan, perjamuan Tuhan, melaksanakan hari sabat, melayani Tuhan, memberikan persembahan / persepuluhan, mendoakan orang mati, dll.), dsb., maka Anda MELECEHKAN kasih karunia Allah dan pastilah Anda belum diselamatkan (Gal.1:6-10). Anda harus bertobat dan mengakui bahwa Anda diselamatkan oleh karena IMAN saja (sola fide).

Perbuatan baik, amal, ritual gerejawi, dsb., kita lakukan bukan untuk diselamatkan, tetapi kita lakukan (setelah kita diselamatkan dan disebut buah keselamatan) sebagai bukti bahwa kita mengasihi Allah dan untuk mendapatkan upah di surga (Fil.2:12; 1 Kor.15:58; 2 Kor.7:1; Ibr.11:6).

Saya percaya pemberitaan Injil ini dapat menjadi berkat bagi kita semua. Maranatha! 

Ev. Lambok A. Sitorus
0813 899 111 77